Halo Kawan!  Selamat Datang  |  Sign in  |  Register 
Order Blog | Kontak | Profile | Event | Donasi | Sitemap

pasang iklan murah Get paid to Share Your Link Trick Photography
Showing posts with label Info Islam. Show all posts
Showing posts with label Info Islam. Show all posts

Dokter Muslim Buka Klinik Gratis di AS

Para perempuan di Carolina kini bisa mendapatkan layanan klinik gratis. Seorang dokter muslim akhirnya bisa mewujudkan mimpi untuk membangun klinik disana. Klinik yang diberi nama 'Shifa' sengaja didirikan untuk membantu para perempuan  usia 17-65 yang tidak mendapatkan layananan asuransi dari pemerintah. “Ini seperti mimpi yang menjadi nyata,” ujar Resma Khan seperti ditulis Post and Courier, Jumat (9/12)


klinik Shifa di Carolina, AS


Khan adalah seorang ginekolog di Ralph H. Johnson VA Medical Center. Ia mengatakan tujuannya membuat klinik untuk melayani dan membantu kaum miskin di kotanya. Wanita usia 41 tahun ini sebelumnya bekarja untuk mendirikan klinik gratis di Mount Pleasant.

Mimpi Khan terwujud berkat bantuan Lingkaran Bantuan Islam untuk Amerika Utara (ICNAR), yang membayar sewa klinik tiga ruangan. Klinik ini terletak di sebuah gedung perkantoran di Lowcountry Boulevard. Setelah mendapatkan bantuan dana dari ICNAR, dia berharap klinik yang muali beroperasi pada 7 Januari 2012 ini akan semakin mandiri dengan adanya sumbangan lokal dan hibah.

Khan akan memberikan layanan uji ginekologi rutin termasuk pemeriksaan payudara, pemasangan alat kontrasepsi,  pengobatan penyakit seksual dan uji kehamilan. Untuk layaan kebidanan, belum dapat diberikan di klinik ini.  Ia berharap bisa semakin memperluas pelayanan jika ada tambahan dokter, perawat atau relawan lain.

Klinik akan digunakan satu hari dalam seminggu. Ia sedang mempertimbangkan untuk menggunakan ruangan tersebut untuk tujuan lain seperti les biologi.

Bagi kaum Muslim, klinik Shifa, merupakan klinik gratis pertama yang ada di Carolina. Berdirinya klinik Syifa mendapatkan banyak pujian tak hanya dari golongan umat muslim saja.

Kesatuan Gereja Charleston memuji upaya yang dilakukan oleh Khan.  "Ada banyak orang sangat yang membutuhkan dengan buruk," kata Kosak dari klinik. Anda akan menjadi berkat bagi komunitas medis dan  tidak akan kekurangan pasien," kata Kosok, salah seorang angota komunitas gereja tersebut.  

Muslim Amerika kini telah meluncurkan inisiatif serupa di seluruh negeri. "Dalam Islam, kita percaya bahwa kita harus  membantu semua orang," kata Imam Mohamed dari Pusat Masjid Charleston. Banyak yang menganngap ini sebagai salah satu simbol patriotisme sejati dari seorang muslim.

Tahun lalu, sekelompok dokter Ohio membuka Klinik Komunitas Noor, yang menawarkan cek-up gratis bagi orang-orang yang tidak mendapatkan layanan asuransi.

Lebih dari satu dekade sejak berdirinya, Asosiasi Medis Muslim Universitas (UMMA) kini melayani 16.000 pasien AS dari semua latar belakang agama. Pada tahun 1996, sekelompok mahasiswa Muslim AS yang tidak puas dengan kurangnya keterlibatan kaum Muslim dalam memecahkan isu-isu sosial Amerika, meluncurkan klinik 24 jam  pertama amal di AS. AS adalah salah satu negara terkaya di dunia, tetapi demokrasi industrial tidak memberikan cakupan pelayanan kesehatan untuk semua warganya.

sumber: republika online
10.12.11 | 0 comments

10 Jenis Kurma yang paling Populer

Didunia ini ratusan jenis kurma, Di Arab Saudi ada sekitar 400 jenis, belum lagi di Tunisia, Irak, Iran, Mesir dan California dan tempat lainnya. Berikut kurma yang terkenal dan banyak diminati oleh para pemburu kurma diseluruh dunia,

Kurma Nabi :
Hanya tumbuh di tanah Madinah (Saudi Arabia) dan inilah kurma pavorit Nabi
Muhammad SAW, warna hitam, tekstur lembut, tidak manis dan cita rasanya
hampir mirip kismis.

Kurma Sekki :
Ada dua warna, atas kekuning-kuningan sedang bawah kecoklatan, bagian yang
kuning lebih keras, yang cokelat lebih empuk serta kenyal, rasanya
manis sedang.

Kurma Barhi :
Warna coklat cerah, manis sedang, tekstur lembut seperti durian, ada sedikit rasa caramel

Kurma Kholas :
Warna cokelat terang keemasan mirip kurma barhi, hanya saja ada citarasa
coffee caramel, tekstur empuk rasa manis sedang.

Kurma Khidri :
Warna maron gelap lebih kering, kenyal, tidak terlalu manis paling banyak
diproduksi, biasa digunakan bahan dasar olahan kurma, mulai dari kurma
isi almond, orange, hingga campuran cokelat.

Kurma Mactoumi :
Warna sedikit hitam kemerahan , permukaan agak keriput, kenyal, rasa manis,

Kurma Sokari :
Tekstur kenyal lembut tapi ada juga jenis yang keras, paling disukai di Arab Saudi, sedikit kering dan manis.

Kurma Silaj :
Warna cokelat kemerahan bentuk lonjong, tekstur lembut rasa manis sedang

Kurma Majol :
Warna cokelat sangat manis lembut dan kenyal

Kurma Monief :
Warna cokelat terang, tidak begitu besar, manis sedang dan tekstur lembut
10.12.11 | 0 comments

Manfaat Sedekah

KEMATIAN BISA DIUNDUR
(Yusuf Mansur)


Kematian memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah, kemauan berbagi dan peduli.
Suatu hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”

“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”

“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk rriemberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah.
Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya.
Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.
“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”
“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”
Saudara-saudaraku, pembaca “Kajian WisataHati” dimanapun Anda berada, kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad shalla `alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah…sedekah.
Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memperpanjang umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda.
Saudara-saudaraku sekalian, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik. Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah.
Mudah-mudahan Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian datang.
Sampai ketemu di pembahasan berikutnya. Insya Allah, kita masih membahas “sedikit tentang menunda umur, tapi kaitannya dengan kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi “.
Salam, Yusuf Mansur.
Salam Wisata Hati.

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan” (An-Nisaa: 78)

sumber: http://tausyiah275.blogsome.com/2006/12/29/manfaat-sedekah
17.11.11 | 1 comments

Kisah Bijak Para Sufi: Mimpi dan Sepotong Roti

Tiga orang musafir menjadi sahabat dalam suatu perjalanan yang jauh dan  melelahkan; mereka bergembira dan berduka bersama, mengumpulkan kekuatan dan tenaga bersama.
 
Setelah berhari-hari lamanya mereka menyadari bahwa yang mereka miliki tinggal  sepotong roti dan seteguk air di kendi. Mereka pun bertengkar tentang siapa yang berhak memakan dan meminum bekal tersebut. Karena tidak berhasil mencapai kesepakatan, akhirnya mereka memutuskan untuk membagi saja makanan dan  minuman itu menjadi tiga. Namun, tetap saja mereka tidak sepakat.
 
Malam pun turun, salah seorang mengusulkan agar tidur saja. Kalau besok mereka  bangun, orang yang telah mendapatkan mimpi yang paling menakjubkan akan menentukan apa yang harus dilakukan.
 
Pagi berikutnya, ketiga musafir itu bangun ketika matahari terbit.
 
"Inilah mimpiku," kata yang pertama. "Aku berada di tempat-tempat yang tidak bisa digambarkan, begitu indah dan tenang. Aku berjumpa dengan seorang bijaksana yang
berkata kepadaku, 'Kau berhak makan makanan itu, sebab kehidupan masa lampau dan masa depanmu berharga, dan pantas mendapat pujian."
 
"Aneh sekali," kata musafir kedua. "Sebab dalam mimpiku, aku jelas-jelas melihat  segala masa lampau dan masa depanku. Dalam masa depanku, kulihat seorang lelaki  maha tahu berkata, 'Kau berhak akan makanan itu lebih dari kawan-kawanmu, sebab kau lebih berpengetahuan dan lebih sabar. Kau harus cukup makan, sebab kau ditakdirkan untuk menjadi penuntun manusia."
 
Musafir ketiga berkata, "Dalam mimpiku aku tak melihat apa pun, tak berkata apa pun. Aku merasakan suatu kekuatan yang memaksaku bangun, mencari roti dan air  itu, lalu memakannya di situ juga. Nah, itulah yang kukerjakan semalam."
 
Catatan

Kisah ini dianggap salah satu karya Syah Mohammad Gwath Syatari, yang meninggal tahun 1563. Ia menulis risalah terkenal, Lima Permata, yang menggambarkan cara pencapaian taraf lebih tinggi manusia dalam terminologi sihir dan tenaga gaib, yang didasarkan pada model-model kuno. Ia merupakan guru yang telah melahirkan lebih dari 14 kaum dan sangat dihargai oleh Maharaja India, Humayun.
 
Meskipun dipuja-puja beberapa kalangan sebagai orang suci, beberapa tulisannya  dianggap oleh golongan pendeta menyalahi aturan suci, dan oleh karenanya mereka menuntutnya agar dihukum. Ia akhirnya dibebaskan dari tuduhan murtad, karena hal-hal yang dikatakan dalam keadaan pikiran yang istimewa tidak bisa dinilai dengan ukuran pengetahuan biasa. Makamnya di Gwalior merupakan tempat ziarah sufi yang sangat penting.
 
13.11.11 | 0 comments

Kisah Bijak Para Sufi: Membawa Sepatu

Dua orang saleh dan terhormat pergi ke masjid bersama-sama. Orang pertama melepas sepatunya, lalu meletakkannya dengan rapi, sebelah menyebelah, di luar pintu. Orang kedua melepas sepatunya, mengimpitkan kedua alas sepatunya dan membawanya masuk ke masjid.

Terjadilah percakapan di antara sekelompok orang saleh yang duduk-duduk di dekat pintu masjid, siapa dari kedua orang tadi yang lebih saleh. "Jika orang masuk masjid telanjang kaki, bukankah lebih baik menaruh saja sepatunya di luar?" tanya seseorang. 

"Tetapi tidakkah kita harus mempertimbangkan," kata yang lain, "Bahwa orang yang membawa masuk sepatunya ke masjid mengingatkan dirinya bahwa ia sedang dalam keadaan kerendahan hati yang pantas?"

Ketika dua orang itu selesai shalat, mereka ditanyai terpisah oleh kedua kelompok yang berbeda pendapat tadi.

Orang pertama menjawab, "Aku meninggalkan sepatuku di luar dengan alasan biasa. Jika seandainya ada orang bermaksud mencuri sepatuku maka ia akan memperoleh kesempatan untuk menangkis godaan itu, dan dengan kemudahan memperoleh kebaikan bagi dirinya sendiri." 

Para pendengar sangat terkesan oleh kemuliaan hati orang saleh itu, yang menganggap harta miliknya sepele sehingga merelakan saja semuanya kepada nasib.

Orang kedua, pada saat yang sama, berkata, "Aku membawa masuk sepatuku ke masjid sebab jika kubiarkan di luar mungkin akan menggoda seseorang untuk mencurinya. Siapa pun yang menyerah pada godaan tersebut tentu akan membuatku terlibat juga dalam dosa." 

Para pendengar terkesan sungguh oleh ucapan yang saleh itu, dan mengagumi kedalaman pikiran orang suci tersebut.

Namun, ada orang lain, seorang bijaksana juga, yang hadir di tengah mereka, berseru, "Sementara kalian berdua dan para pendengarmu terlena dalam perasaan puasmu, saling berceloteh tentang ibarat yang diandaikan, ada hal-hal nyata telah terjadi."

"Apa itu?" tanya kerumunan orang itu.

'"Tak ada orang yang tergoda oleh sepatu itu. Tak ada orang yang tidak tergoda oleh sepatu itu. Pendosa khayalan itu tak pernah lewat. Justru seorang yang tak punya sepatu untuk dibawa masuk atau ditaruh di luar pintu, masuk ke masjid. Ia tidak menyadari pengaruh yang diberikannya atas orang-orang yang melihatnya maupun yang tidak melihatnya. Tak ada seorang pun yang memerhatikan perilakunya. Tetapi, oleh karena ketulusannya, doa-doanya di masjid hari ini secara langsung menolong orang-orang yang ingin mencuri, yang mungkin betul-betul mencuri atau tidak jadi mencuri atau memperbaiki diri mereka ketika menghadapi godaan."

Belum jugakah kalian mengerti bahwa sekedar perilaku yang disadari, betapa pun mulia itu dalam pemandangannya, sesungguhnya tak berarti bila dibandingkan dengan pengetahuan bahwa ada sungguh-sungguh orang bijaksana yang sejati?
13.11.11 | 0 comments

Hamzah bin Abdul Muthalib, Pemimpin Para Syuhada

Pada suatu hari Hamzah bin Abdul Muthalib keluar dari rumahnya sambil membawa busur dan anak panah untuk berburu. Sejak muda, paman Rasulullah ini memang hobi dan gemar berburu binatang. 

Setelah hampir seharian menghabiskan waktunya di tempat perburuan tanpa mendapatkan hasil, ia pun beranjak pulang. Sebelum kembali ke rumahnya, ia lebih dulu mampir di Ka'bah untuk melakukan thawaf.

Sebelum sampai di Ka'bah, seorang budak perempuan milik Abdullah bin Jud'an At-Taimi menghampirinya seraya berkata,"Hai Abu Umarah, andai saja tadi pagi kau melihat apa yang dialami oleh keponakanmu, Muhammad bin Abdullah, niscaya kamu tidak akan membiarkannya. Ketahuilah, bahwa Abu Jahal bin Hisyam telah memaki dan menyakiti keponakanmu itu, hingga akhirnya ia mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya." 

Usai mendengarkan panjang lebar peristiwa yang dialami oleh keponakannya, Hamzah terdiam sambil menundukkan kepalanya sejenak. Ia kemudian membawa busur dan anak panahnya, kemudian bergegas menuju Ka'bah dan berharap dapat bertemu Abu Jahal di sana. 

Sampai di Ka'bah ia melihat Abu Jahal dan beberapa pembesar Quraisy sedang berbincang-bincang. Dengan tenang Hamzah mendekati Abu Jahal. Lalu dengan gerakan yang cepat ia lepaskan busur panahnya dan dihantamkan ke kepala Abu Jahal berkali-kali hingga jatuh tersungkur. Darah segar mengucur deras dari dahinya.

"Mengapa kamu memaki dan mencederai Muhammad, padahal aku telah menganut agamanya dan meyakini apa yang dikatakannya? Sekarang, coba ulangi kembali makian dan cercaanmu itu kepadaku jika kamu berani!" bentak Hamzah kepada Abu Jahal.

Dalam beberapa saat, orang-orang yang berada di sekitar Ka'bah lupa akan penghinaan yang baru saja menimpa pemimpin mereka. Mereka begitu terpesona oleh kata-kata yang keluar dari mulut Hamzah yang menyatakan bahwa ia telah menganut dan menjadi pengikut Muhammad.

Tiba-tiba beberapa orang dari Bani Makhzum bangkit untuk melawan Hamzah dan menolong Abu Jahal. Tetapi Abu Jahal melarang dan mencegahnya seraya berkata,"Biarkanlah Abu Umarah melampiaskan amarahnya kepadaku. Karena tadi pagi, aku telah memaki dan mencerca keponakannya dengan kata-kata yang tidak pantas." 

Hamzah bin Abdul Muthalib adalah seorang yang mempunyai otak yang cerdas dan pendirian yang kuat. Ia adalah paman Nabi dan saudara sepersusuannya. Dia memeluk Islam pada tahun kedua kenabian. Ia juga hijrah bersama Rasulullah SAW dan ikut dalam perang Badar. Pada Perang Uhud syahid dan Rasulullah menjulukinya dengan "Asadullah" (Singa Allah) dan menyebutnya "Sayidus Syuhada" (Penghulu atau Pemimpin Para Syuhada).


Ketika sampai di rumah, ia duduk terbaring sambil menghilangkan rasa lelahnya dan membawanya berpikir serta merenungkan peristiwa yang baru saja dialaminya. 

Sementara itu, Abu Jahal yang telah mengetahui bahwa Hamzah telah berdiri dalam barisan kaum Muslimin berpendapat, perang antara kaum kafir Quraisy dengan kaum Muslimin sudah tidak dapat dielakkan lagi. 

Oleh sebab itu, ia mulai menghasut dan memprovokasi orang-orang Quraisy untuk melakukan tindak kekerasan terhadap Rasulullah dan pengikutnya. Bagaimanapun Hamzah tidak dapat membendung kekerasan yang dilakukan kaum Quraisy terhadap para sahabat yang lemah. Akan tetapi harus diakui, bahwa keislamannya telah menjadi perisai dan benteng pelindung bagi kaum Muslimin lainnya. 

Lebih dari itu menjadi daya tarik tersendiri bagi kabilah-kabilah Arab yang ada di sekitar Jazirah Arab untuk lebih mengetahui agama Islam lebih mendalam. Sejak memeluk islam, Hamzah telah berniat untuk membaktikan segala keperwiraan, keperkasaan, dan juga jiwa raganya untuk kepentingan dakwah Islam. 

Pada Perang Badar, Rasulullah menunjuk Hamzah sebagai salah seorang komandan perang. Ia dan Ali bin Abi Thalib menunjukkan keberanian dan keperkasaannya yang luar biasa dalam mempertahankan kemuliaan agama Islam. Akhirnya, kaum Muslimin berhasil memenangkan perang tersebut secara gilang gemilang. 

Kaum kafir Quraisy tidak mau menelan kekalahan begitu saja, maka mereka mulai mempersiapkan diri dan menghimpun segala kekuatan untuk menuntut balas. Akhirnya, tibalah saatnya Perang Uhud di mana kaum kafir Quraisy disertai beberapa kafilah Arab lainnya bersekutu untuk menghancurkan kaum Muslimin. Sasaran utama perang itu adalah Rasulullah dan Hamzah bin Abdul Muthalib. 

Seorang budak bernama Washyi bin Harb diperintahkan oleh Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan bin Harb, untuk membunuh Hamzah. Wahsyi dijanjikan akan dimerdekakan dan mendapat imbalan yang besar pula jika berhasil menunaikan tugasnya.

Akhirnya, setelah terus-menerus mengintai Hamzah, Wahsyi melempar tombaknya dari belakang yang akhirnya mengenai pinggang bagian bawah Hamzah hingga tembus ke bagian muka di antara dua pahanya. Tak lama kemudian, Hamzah wafat sebai syahid.

Usai sudah peperangan, Rasulullah dan para sahabatnya bersama-sama memeriksa jasad dan tubuh para syuhada yang gugur. Sejenak beliau berhenti, menyaksikan dan membisu seraya air mata menetes di kedua belah pipinya. Tidak sedikitpun terlintas di benak beliau bahwa moral bangsa arab telah merosot sedemikian rupa, hingga dengan teganya berbuat keji dan kejam terhadap jasad Hamzah. Dengan keji mereka telah merusak jasad dan merobek dada Hamzah dan mengambil hatinya.

Kemudian Rasulullah mendekati jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib, Singa Allah, Seraya berkata,"Tak pernah aku menderita sebagaimana yang kurasakan saat ini. Dan tidak ada suasana apa pun yang lebih menyakitkan diriku daripada suasana sekarang ini."

Setelah itu, Rasulullah dan kaum Muslimin menyalatkan jenazah Hamzah dan para syuhada lainnya satu per satu. 

Ibnu Atsir dalam kitab Usud Al-Ghabah, mengatakan dalam Perang Uhud, Hamzah berhasil membunuh 31 orang kafir Quraisy. Sampai pada suatu saat ia tergelincir sehingga terjatuh kebelakang dan tersingkaplah baju besinya, dan pada saat itu ia langsung ditombak dan dirobek perutnya. Lalu hatinya dikeluarkan oleh Hindun kemudian dikunyahnya. Namun Hindun memuntahkannya kembali karena bisa menelannya.

Ketika Rasulullah melihat keadaan tubuh pamannya Hamzah bin Abdul Muthalib, Beliau sangat marah dan Allah menurunkan firmannya: "Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar." (QS An-Nahl: 126)

Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq Sirah-nya, bahwa Ummayyah bin Khalaf bertanya pada 
Abdurahman bin Auf, "Siapakah salah seorang pasukan kalian yang dadanya dihias dengan bulu bulu itu?" 

"Dia adalah Hamzah bin Abdul Muthalib," jawab Abdurrahman bin Auf. 

"Dialah yang membuat kekalahan kepada kami," ujar Khalaf.

Abdurahman bin Auf menyebutkan bahwa ketika perang Badar, Hamzah berperang disamping Rasulullah dengan memegang dua bilah pedang. 

Diriwayatkan dari Jabir bahwa ketika Rasulullah SAW melihat Hamzah terbunuh, maka beliau menagis. 
13.11.11 | 0 comments

Hudzaifah Ibnul Yaman, Pemegang Rahasia Rasulullah

Hudzaifah Ibnul Yaman lahir di rumah tangga Muslim, dipelihara dan dibesarkan dalam pangkuan kedua orang tuanya yang telah memeluk agama Allah, sebagai rombongan pertama. 

Oleh sebab itu, Hudzaifah telah Islam sebelum dia bertemu muka dengan Rasulullah. Setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, Hudzaifah selalu mendampingi beliau bagaikan seorang kekasih. Hudzaifah turut bersama-sama dalam setiap peperangan yang dipimpinnya, kecuali dalam Perang Badar. 

Dalam Perang Uhud, Hudzaifah ikut memerangi kaum kafir bersama dengan ayahnya, Al-Yaman. Dalam perang itu, Hudzaifah mendapat cobaan besar. Dia pulang dengan selamat, tetapi bapaknya syahid oleh pedang kaum Muslimin sendiri, bukan kaum musyrikin. Kaum Muslimin tidak mengetahui jika Al-Yaman adalah bagian dari mereka, sehingga mereka membunuhnya dalam perang.

Rasulullah menilai dalam pribadi Hudzaifah Ibnul Yaman terdapat tiga keistimewaan yang menonjol. Pertama, cerdas, sehingga dia dapat meloloskan diri dalam situasi yang serba sulit. Kedua, cepat tanggap, berpikir cepat, tepat dan jitu, yang dapat dilakukannya setiap diperlukan. Ketiga, cermat memegang rahasia, dan berdisiplin tinggi, sehingga tidak seorang pun dapat mengorek yang dirahasiakannya.

Kesulitan terbesar yang dihadapi kaum Muslimin di Madinah ialah kehadiran kaum Yahudi munafik dan sekutu mereka, yang selalu membuat isu-isu dan muslihat jahat. Untuk menghadapi kesulitan ini, Rasulullah memercayakan suatu yang sangat rahasia kepada Hudzaifah Ibnul Yaman—dengan memberikan daftar nama orang munafik itu kepadanya. Itulah suatu rahasia yang tidak pernah bocor kepada siapa pun hingga sekarang. 

Dengan memercayakan hal yang sangat rahasia itu, Rasulullah menugaskan Hudzaifah memonitor setiap gerak-gerik dan kegiatan mereka, untuk mencegah bahaya yang mungkin dilontarkan mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin. Karena inilah, Hudzaifah Ibnul Yaman digelari oleh para sahabat dengan "Shahibu Sirri Rasulullah (Pemegang Rahasia Rasulullah).

Pada puncak Perang Khandaq, Rasulullah memerintahkan Hudzaifah melaksanakan suatu tugas yang amat berbahaya. Beliau mengutus Hudzaifah ke jantung pertahanan musuh, dalam kegelapan malam yang hitam pekat. 

"Ada beberapa peristiwa yang dialami musuh. Pergilah engkau ke sana dengan sembunyi-sembunyi untuk mendapatkan data-data yang pasti. Dan laporkan kepadaku segera!" perintah beliau.

Hudzaifah pun bangun dan berangkat dengan takutan dan menahan dingin yang sangat menusuk. Maka, Rasulullah berdoa, "Ya Allah, lindungilah dia, dari depan, dari belakang, kanan, kiri, atas, dan dari bawah."

"Demi Allah, sesudah Rasulullah selesai berdoa, ketakutan yang menghantui dalam dadaku dan kedinginan yang menusuk-nusuk tubuhku hilang seketika, sehingga aku merasa segar dan perkasa," tutur Hudzaifah.

Tatkala ia memalingkan diri dari Rasulullah, beliau memanggilnya dan berkata, "Hai Hudzaifah, sekali-kali jangan melakukan tindakan yang mencurigakan mereka sampai tugasmu selesai, dan kembali kepadaku!"

"Saya siap, ya Rasulullah," jawab Hudzaifah.

Hudzaifah pun pergi dengan sembunyi-sembunyi dan hati-hati sekali, dalam kegelapan malam yang hitam kelam. Ia berhasil menyusup ke jantung pertahanan musuh dengan berlagak seolah-olah anggota pasukan mereka. Belum lama berada di tengah-tengah mereka, tiba-tiba terdengar Abu Sufyan memberi komando.

"Hai, pasukan Quraisy, dengarkan aku berbicara kepada kamu sekalian. Aku sangat khawatir, hendaknya pembicaraanku ini jangan sampai terdengar oleh Muhammad. Karena itu, telitilah lebih dahulu setiap orang yang berada di samping kalian masing-masing!"

Mendengar ucapan Abu Sufyan, Hudzaifah segera memegang tangan orang yang di sampingnya seraya bertanya, "Siapa kamu?" 

Jawabnya, "Aku si Fulan, anak si Fulan."

Sesudah dirasanya aman, Abu Sufyan melanjutkan bicaranya, "Hai, pasukan Quraisy. Demi Tuhan, sesungguhnya kita tidak dapat bertahan di sini lebih lama lagi. Hewan-hewan kendaraan kita telah banyak yang mati. Bani Quraizhah berkhianat meninggalkan kita. Angin topan menyerang kita dengan ganas seperti kalian rasakan. Karena itu, berangkatlah kalian sekarang dan tinggalkan tempat ini. Sesungguhnya aku sendiri akan berangkat."

Selesai berkata demikian, Abu Sufyan kemudian mendekati untanya, melepaskan tali penambat, lalu dinaiki dan dipukulnya. Unta itu bangun dan Abu Sufyan langsung berangkat. Seandainya Rasulullah tidak melarangnya melakukan suatu tindakan di luar perintah sebelum datang melapor kepada beliau, tentu ia akan membunuh Abu Sufyan dengan pedangnya.

Hudzaifah Ibnul Yaman sangat cermat dan teguh memegang segala rahasia mengenai orang-orang munafik selama hidupnya, sampai kepada seorang khalifah sekali pun. Bahkan Khalifah Umar bin Khathtab, jika ada orang Muslim yang meninggal, dia bertanya, "Apakah Hudzaifah turut menyalatkan jenazah orang itu?" Jika mereka menjawab, "Ada," Umar turut menyalatkannya.

Suatu ketika, Khalifah Umar pernah bertanya kepada Hudzaifah dengan cerdik, "Adakah di antara pegawai-pegawaiku orang munafik?"

"Ada seorang," jawab Hudzaifah.

"Tolong tunjukkan kepadaku siapa?" kata Umar.

Hudzaifah menjawab, "Maaf Khalifah, saya dilarang Rasulullah mengatakannya."

Walau demikian, amat sedikit orang yang mengetahui bahwa Hudzaifah Ibnul Yaman sesungguhnya adalah pahlawan penakluk Nahawand, Dainawar, Hamadzan, dan Rai. Dia membebaskan kota-kota tersebut bagi kaum Muslimin dari genggaman kekuasaan Persia. Hudzaifah juga termasuk tokoh yang memprakarsai keseragaman mushaf Alquran, sesudah kitabullah itu beraneka ragam coraknya di tangan kaum Muslimin. 

Ketika Hudzaifah sakit keras menjelang ajalnya tiba, beberapa orang sahabat datang mengunjunginya pada tengah malam. Hudzaifah bertanya kepada mereka,"Pukul berapa sekarang?"

Mereka menjawab, "Sudah dekat Subuh."

Hudzaifah berkata, "Aku berlindung kepada Allah dari Subuh yang menyebabkan aku masuk neraka."

Ia bertanya kembali, "Adakah kalian membawa kafan?"

Mereka menjawab, "Ada."

Hudzaifah berkata, "Tidak perlu kafan yang mahal. Jika diriku baik dalam penilaian Allah, Dia akan menggantinya untukku dengan kafan yang lebih baik. Dan jika aku tidak baik dalam pandangan Allah, Dia akan menanggalkan kafan itu dari tubuhku." 

Sesudah itu dia berdoa kepada Allah, "Ya Allah, sesungguhnya Engkau tahu, aku lebih suka fakir daripada kaya, aku lebih suka sederhana daripada mewah, aku lebih suka mati daripada hidup."

Sesudah berdoa demikian, ruhnya pun pergi menghadap Ilahi. Seorang kekasih Allah kembali kepada Allah dalam kerinduan. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya.
13.11.11 | 0 comments
Call Admin Sekarang ! Hosting Unlimited Indonesia 20ribu Setahun 20ribu setahun

Contact me


Hp.087730051373 (Call only)
Jam: 20.00-23.00 WIB

mulai Rp.100.000,-
Sudah Dapat Blog Elegant
Jasa Bikin Blog



TULIS SCRIPT/KODENYA DISINI